Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM-Indonesia memiliki iklim tropis memiliki keunggulan terhadap tumbuhnya rempah-rempah terbaik di dunia, tanaman Obat Keluarga (Toga) sebagai salah satu upaya mengatasi berbagai keluhan dan gejala penyakit.
Menggunakan bahan alam sebagai obat tradisional, dapat dilihat dari berbagai naskah kuno berbahan daun lontar, daluang, kertas di Sunda (Mantra/Jangjawokan/Jampé dan Tatamba), Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya.
Naskah Sunda kuno juga memuat hal tersebut, namun masih banyak yang belum terungkap isinya.
Terutama yang berkaitan dengan obat-obatan tradisional, rahasia pengobatan, serta tata cara, dan tindak pengobatannya, yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat adat di Jawa Barat dan Baduy.
Baca Juga: Masyarakat Lampung Sambut Baik Harga Tes PCR Covid-19 Turun Harga, Begini Intruksi Langsung Jokowi
Penelitian yang dilakukan oleh dua akademisi Unpad.
Elis Suryani Nani Sumarlina dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, bersama Ike Rostikawati Husen dan Enny Rohmawaty dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, mendapati bahwa mengkonsumsi tanaman obat melalui dosis, pemakaian, cara, dan tindak pengobatan yang benar, setidaknya mampu meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh, untuk menangkal virus, kuman, dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Hingga kini, terdapat ratusan jenis tanaman yang digunakan sebagai obat, dan sebagian besar masih digunakan hingga kini di masyarakat adat.
Elis juga pernah meneliti pada 2017 dan 2018, dan diketahui bahwa berbagai tanaman obat juga disebutkan dalam berbagai naskah Mantra yang ditemukan di wilayah Jawa Barat dan Baduy Banten.
