Virus Langka Mirip Ebola Ditemukan di Inggris

- 10 Februari 2022, 11:16 WIB
Ilustrasi ancaman varian virus baru
Ilustrasi ancaman varian virus baru /Pixabay/Mario/

PUBLIKTANGGAMUS.COM-Satu keluarga di Inggris terinfeksi virus Lassa sekembalinya dari Afrika Barat. Virus langka mirip Ebola itu menyebar salah satunya melalui kototran tikus.

Petguas kesehatan setempat bergerak cepat untuk mengobservasi keluarga tersebut.Virus itu sendiri terakhir ditemukan di Inggirs tahun 1980.

Sebanyak tiga orang anggota keluarga yang terinveksi virus tersebut tidak mengalami gejala serius. Badan Keamanan Kesehatan Inggris UKHSA menerangkan kebanyakan pengidap virus tersebut dapat semuh totoal.

Baca Juga: Gokil! Pengantin Ini Malah Kedatangan Paket COD Saat Prosesi Pernikahan

Salah satu pasien virus tersebut bahckan sudah dipulangkan, sementara lainnya dipundahkan ke Rumah Sakit Royal Free  London untuk perawatsn secara intesnsif.

Di Afrika Barat sendiri, virus tersebut masih bersifat endemik, belum pandemi global.

Pemeriksaan akan dilakukan NHS Foundation trust untuk ematstikan penularan tersebut.

Perwakilan UKHAS mengatakan, penularan dari orang ke orang sangat jarang terjadi.

Baca Juga: Susah BAB? Ini Rekomendasi Asupan untuk Memperlancar BAB ala dokter Zaid 

Salah satu pasien telah pulih sementara yang lainnya sedang dipindahkan ke Rumah Sakit Royal Free di London untuk perawatan khusus. 
 
Untuk kasus ketiga yang masih bersifat hipotesis, pemerintah Inggris melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bedfordshire NHS Foundation Trust. 
 
Tim medis menggambarkan Demam Lassa sebagai penyakit hemoragik virus akut yang disebabkan oleh virus Lassa.

Baca Juga: Susah BAB? Ini Rekomendasi Asupan untuk Memperlancar BAB ala dokter Zaid
 
Penyebaran virus ini pada manusia biasanya terjadi melalui paparan makanan atau barang-barang rumah tangga yang terkontaminasi urin atau kotoran tikus terinfeksi. Virus ini juga dapat menyebar melalui cairan tubuh. 
 
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa dua kasus Demam Lassa telah diidentifikasi di Inggris, dan kemungkinan kasus lebih lanjut sedang diselidiki,” ujar Dr Susan Hopkins, selaku Kepala Penasihat Medis di UKHSA. 
 
UKHSA dapat menjamin kasus ini jarang terjadi di Inggris dan tidak mudah menular ke orang lain, sehingga risiko keseluruhan untuk publik sangat rendah. 
 
Tim medis menghubungi individu yang telah melakukan kontak dekat dengan kasus sebelum mengkonfirmasi infeksi mereka, untuk memberikan penilaian, dukungan, dan saran yang sesuai. 
 
UKHSA dan NHS mengklaim mereka memiliki prosedur pengendalian infeksi yang mapan dan kuat untuk menangani wabah menular seperti ini. 
 
“Terakhir kali virus lassa ini ditemukan di Inggris, yaitu pada 2009, tidak ada sama sekali penularan lanjutan,” kata UKHSA, dikutip publiktanggamus.com di Pikiran-Rakyat.com dari kanal Metro UK 
 
Mereka menghimbau masyarakat dunia untuk tidak mencemaskan hal ini. Virus biasanya hanya terjangkit pada orang-orang di Afrika Barat yang tinggal di daerah dengan populasi hewan pengerat yang tinggi. Sehingga kasus ini jarang terjadi di tempat lain di dunia.*** 
 

Editor: Irfan Farhani

Sumber: Pikiran Rakyat Metro UK


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x