Bubuk Jahe Bisa Sembuhkan Covid-19 Varian Omicron? Cek Faktanya

- 25 Januari 2022, 10:15 WIB
Mekes Siapkan 150 Tempat Tidur Dirumah Sakit, Antisipasi Lonjakan Covid 19 Varian Omicron
Mekes Siapkan 150 Tempat Tidur Dirumah Sakit, Antisipasi Lonjakan Covid 19 Varian Omicron /Pixabay/

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Penyebaran Covid-19 varian Omicron hingga saat ini terus meluas.

Baru-baru ini, beredar postingan di Twitter @maskeench yang memposting sebuah video disertai narasi seorang dokter spesialis paru-paru bernama dr. Zarir Udwadia yang memberikan informasi cara menyembuhkan infeksi varian baru Covid-19  yakni varian Omicron.

Dalam video itu dr. Zarir menyebut jika Covid-19 varian Omicron bisa sembuh dengan menghirup bubuk jahe kering.

Baca Juga: Pakaian Tradisional Tionghoa Memiliki Arti Tersendiri dalam Menyambut Imlek!

Alasannya, bubuk jahe kering memiliki sifat basa dan pH yang tinggi, dengan kandungannya itu akan membunuh Covid-19 yang menyebar melalui lubang hidung, selaput lendir, tenggorokan dan selanjutnya paru-paru.

Lantas benarkah bubuk jahe bisa menyembuhkan Covid-19 varian Omicron?

Dikutip Galamedia dari laman Turn Back Hoax, klaim bubuk jahe dapat menyembuhkan Covid-19 varian Omicron adalah tidak benar.

Baca Juga: Selamat! Aprilio Perkasa Manganang Resmi Bertunangan, Ini Komentar Sang Kakak

Melansir dari boomlive.in saat mencari fakta mengenai klaim dalam video, diketahui laki-laki dalam video itu bukanlah dr. Zarir Udwadia ataupun dr. Sushil Razdan, mereka sudah dihubungi secara terpisah dan menyatakan tidak pernah membuat klaim bahwa menghirup bubuk jahe dapat menyembuhkan Covid-19.

Dokter Sushil dan dokter Zakir juga melarang masyarakat untuk menggunakan cara itu.

Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif WHO, dr. Patrick Amoth, dalam sebuah postingan di Twitter menyatakan bahwa lemon dan jahe hanya bisa digunakan sebagai penambah kekebalan tubuh, bukan untuk obat infeksi Covid-19.

Baca Juga: Katanya! Kedatangan 3 Hewan ini Pertanda Akan Ketiban Rezeki Melimpah

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @maskeench yakni tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Syaiful Amri

Sumber: Galamedia News


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah