Di antara langkah-langkah yang dapat diambil termasuk membangun lebih banyak proyek mitigasi banjir, memperdalam sungai dan saluran air lainnya.
Fokus lain yakni membangun terowongan seperti Manajemen Stormwater Kuala Lumpur dan Terowongan Jalan di daerah perkotaan berisiko tinggi seperti Shah Alam di Selangor.
Rencana jangka panjang melibatkan biaya besar tetapi membantu mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah setiap kali banjir.
”Sejauh ini, kami telah menghabiskan RM1,4 miliar (berkisar Rp4.774.028.763.566) untuk bantuan saja dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat karena kami belum menerima laporan lengkap kerusakan,” tutur Ismail Sabri Yaakob
Menurutnya, rencana solusi jangka panjang telah dibahas oleh pemerintahan Barisan Nasional tetapi tidak dilakukan.
Ada tekanan publik pada pemerintah untuk mengizinkan korban banjir menarik tabungan dari rekening Dana Penyedia Karyawan (EPF) mereka biasanya tidak tersedia untuk ditarik sebelum pensiun untuk membantu membayar perbaikan, makanan, dan perabotan baru.
Pemerintah setempat sebelumnya mengizinkan penarikan EPF untuk meringankan kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dengan mengelontorkan ratusan ringgit Malaysia.
Menteri Keuangan Tengku Zafrul Aziz mengatakan memungkinkan penarikan lebih lanjut akan mengurangi dana pensiun kontributor dan mengikis kepercayaan investor.
”Hampir 50 persen kontributor, berjumlah enam juta, memiliki tabungan kurang dari RM10.000 (Rp34.100),” jelasnya di laman Facebook.