Taliban Peringatkan Negara-negara Segera Akui Pemerintahan Afghanistan!

- 31 Oktober 2021, 15:52 WIB
Anggota pasukan Taliban berjaga di kawasan kota mereka bertanggung jawab atas patroli keamanan di Kabul, Afghanistan Jumat 28 Oktober 2021.
Anggota pasukan Taliban berjaga di kawasan kota mereka bertanggung jawab atas patroli keamanan di Kabul, Afghanistan Jumat 28 Oktober 2021. /Reuters/Jorge Silva

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Taliban memperingatkan Amerika Serikat dan negara lainnya agar segera mengakui pemerintahan mereka di Afghanistan. Pihaknya mengancam, jika tak kunjung diakui, masalah itu akan jadi problem dunia.

"Pesan kami kepada Amerika adalah, jika terus tidak diakui, permasalahan di Afghanistan berlanjut, itu masalah kawasan dan bisa berubah menjadi masalah dunia," kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid saat konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Minggu 31 Oktober 2021.

Menurut Mujahid, pengakuan dari negara lain, juga merupakan hak rakyat Afghanistan. Meskipun sejauh ini, tak ada negara yang mengakui pemerintahan Taliban, beberapa pejabat negara melangsungkan pertemuan dengan pemimpin kelompok itu di Kabul ataupun di luar negeri.

Baca Juga: Anies dan Haji Lulung Dinobatkan Jadi Tokoh Adat Betawi

Negara yang belum lama ini mengunjungi Afghanistan yakni Turkmenistan, yang diwakili Menteri Luar Negeri Rasit Meredow, kemarin, Sabtu (30/10). Ia dan Taliban membahas implementasi pipa gas Turkmenistan-Afghanistan-Pakistan-India (TAPI).

Awal pekan ini, China juga mengadakan pertemuan dengan pejabat Taliban di Qatar. "China berjanji akan membiayai infrastruktur transportasi dan memberi akses ekspor bagi Kabul ke pasar China, melalui Pakistan," terang Mujahid.

Saat Menteri Luar Negeri Pakistan mengunjungi Afghanistan, Mujahid membicarakan masalah serius terkait penyeberangan di perbatasan. Penyeberangan sangat penting bagi Afghanistan yang terkurung daratan.

Sejak Afghanistan dikuasai Taliban, belum ada negara yang secara resmi mengakui pemerintahannya. Sejauh ini, hanya ada negara yang membuka diri dengan pemerintahan kelompok itu. Seperti China dan Rusia.

Baca Juga: MUI: Memberi Uang ke Pengemis di Jalanan Haram

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini