Dampak Krisis Energi Global, Harga Minyak Dunia Meroket

- 26 Oktober 2021, 08:09 WIB
Harga Minyak Semakin Tertekan Karena Aksi Ambil Untung, OPEC Tegaskan Potong Proyeksi Permintaan
Harga Minyak Semakin Tertekan Karena Aksi Ambil Untung, OPEC Tegaskan Potong Proyeksi Permintaan /Instagram/@pertamina//

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Harga minyak dunia akhirnya mencapai level tertinggi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), seiring menipisnya pasokan minyak global atau krisis energi di berbagai negara.

Mengutip Antara, Selasa, 26 Oktober 2021, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah 46 sen menjadi USD85,99 per barel. Sementara harga kontrak mencapai USD86,70 per barel, level tertinggi sejak Oktober 2018.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember ditutup stagnan ke USD83,76 per barel, setelah mencapai level tertinggi sejak Oktober 2014 di posisi USD85,41 per barel.

Baca Juga: Meski Dibantai 5-0, Solskjaer Terkesan dengan Dukungan Fans MU

Kedua harga acuan ini naik sekitar 20 persen sejak awal September. Harga minyak mentah AS meningkat selama sembilan minggu berturut-turut, sementara brent naik selama tujuh minggu.

"Krisis pasokan energi global terus menunjukkan giginya, sehingga harga minyak memperpanjang kenaikannya minggu ini, akibat para pedagang menilai kenaikan permintaan bahan bakar sedang berlangsung di tengah respons pasokan yang terbatas menipiskan stok global," kata analis pasar minyak senior di Rystad Energy, Louise Dickson.

Goldman Sachs mengatakan rebound yang kuat dalam permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah brent di atas perkiraan sebesar USD90 per barel. Bank tersebut memperkirakan peralihan gas ke minyak dapat berkontribusi setidaknya satu juta barel per hari (bph) untuk permintaan minyak.

Setelah lebih dari satu tahun permintaan bahan bakar tertekan, konsumsi bensin dan sulingan kembali sejalan dengan rata-rata lima tahun konsumsi BBM di Amerika.

"Kenaikan harga minyak berlanjut saat minggu baru perdagangan dimulai," kata analis energi di Commerzbank Research, Carsten Fritsch.

Di sisi lain, melonjaknya harga minyak juga didukung oleh kekhawatiran atas berkurangnya stok batu bara dan gas di Tiongkok, India, dan Eropa sehingga negara-negara tersebut berusaha mengganti ke bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

Baca Juga: Aktor 'Squid Game' Anupam Tripathi Penggemar Berat BLACKPINK , Siapa Member Favoritnya?

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah