Bagaimana Garam Begitu Berbahaya? Ini Cerita Astronot Jerman yang Menyimpan 6 Kg Garam di Tubuhnya

- 31 Agustus 2021, 21:02 WIB
Ilustrasi garam non rafinasi.
Ilustrasi garam non rafinasi. /Pixabay.com/andreas160578

PUBLIKTANGGAMUS.COM- Sudah lama diketahui, bahwa garam berpengaruh pada tekanan darah tinggi anda. Lantas apa penyebabnya? Dalam sebuah penerbangan antariksa, laporan adanya gejala garam membuat gejala para astronot membantu penelitian para pakar.

Selama tiga pekan, astronot Jerman Reinhold Ewald berada di antariksa pada tahun 1997. Tidak hanya sebagai ilmuwan, tapi juga sebagai kelinci percobaan. "Saat penerbangan saya berupaya makan dan minum secara terkontrol dan mendokumentasi semuanya", kisah Ewald.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi : Program ASI Bagi Si Buah Hati Cegah 823 Ribu Kematian Anak di Dunia

Metabolisme manusia saat sedang berada di ruang tanpa gravitasi diteliti secara seksama. Selama penerbangan hingga dua minggu setelah kembali ke bumi, ia harus menuliskan semua yang ia makan. "Setelah itu, kami memastikan ada yang berbeda dengan kandungan garam dalam tubuh saya, dibanding saat di bumi atau yang kami ketahui dari buku-buku kedokteran."

Semua Harus Keluar Lagi

Sekresi yang dikeluarkan astronot dicatat dan dibandingkan dengan apa yang ia makan. Hasilnya mengejutkan. Saat penerbangan ke antariksa, garam dalam jumlah yang cukup banyak menumpuk di dalam tubuh Reinhold Ewald. Jumlahnya mencapai enam liter cairan tubuh pada manusia sehat. Tapi bobot Ewald tidak bertambah enam kilogram.

Baca Juga: Asyik, Tukin Guru Agama Islam Rp158 M yang Tertunggak Segera Cair, Tapi Ada Syaratnya!

Selama ini, para dokter mengira garam akan terurai seluruhnya di dalam tubuh. Garam yang berlebihan, seharusnya dikeluarkan dalam urin melalui ginjal. Usai eksperimen Ewald, baru diketahui bahwa tubuh manusia tidak berfungsi seperti itu.

Tekanan Darah Tinggi

Halaman:

Editor: Togar Harahap

Sumber: DW


Tags

Terkait

Terkini