PUBLIKTANGGAMUS.COM - Sosok Mike Ashley, yang membeli Newcastle United pada tahun 2007, akhirnya menjual klub ini ke konsorsium yang dimpin Public Investment Fund (PIF) Saudi. Kabar ini lantas mendapat sambutan gembira semua penggemar Newcastle di seluruh dunia.
Selama ini, kebijakan Ashley dalam mengelola klub dianggap tidak populer di kalangan penggemar. Bahkan sejumlah pihak bertahun-tahun mendesaknya untuk pergi.
Kontras dengan fans Newcastle United, sikap 19 klub lain di Liga Premier bertolak belakang. Dan, mereka dikabarkan telah mengambil tindakan.
Baca Juga: 3 Punggawa Pangeran Biru Persib Bandung Ikuti TC Agenda Kualifikasi Piala Asia 2022
Menurut Guardian, 19 klub papan atas lainnya bersatu guna menentang pemilik baru Newcastle United. Mereka mendorong pertemuan darurat pekan depan.
Mereka ingin mempertanyakan hal apa yang berubah, hingga pengambilalihan tiba-tiba diizinkan. Sekaligus mempertanyakan mengapa mereka hampir tidak menerima pemberitahuan sebelumnya.
Para klub mengaku mempelajari proses pengambilalihan melalui media pada hari Rabu dan baru menerima konfirmasi dari liga melalui email pada Kamisnya.
Baca Juga: Daftar 33 Pemain Timnas U-23 Kualifikasi Piala Asia
Alhasil, Ketua Eksekutif Liga Richard Masters dan Ketua Liga Premier Inggris Gary Hoffman, menerima keluhan dari klub yang tidak tahu pengambilalihan Newcastle akan segera disetujui. Laporan mereka pun mengungkapkan bahwa klub telah menyatakan keprihatinan bahwa brand Liga Premier dapat dirusak oleh kedatangan PIF.