Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM - Pasukan Italia di tangan Roberto Mancini diklaim telah meninggalkan catenaccio atau strategi yang menitikberatkan pertahanan. Hal ini memang tak mudah, hingga akhirnya ini menjadi nyata usai Azzurri- julukan Timnas Italia- menjadi kampiun di Euro 2020. Ini mengacu pada streak 34 pertandingan tidak terkalahkan sebelum akhirnya memboyong piala tersebut. Rata-rata penguasaan bola Gli Azzurri berada di atas 50 persen.
Nyatanya, saat memastikan menjadi juara final Euro 2020, Italia bak kembali ke wajah yang sebenarnya. Giorgio Chiellini dkk yang biasanya mendominasi penguasaan bola, termasuk saat menghadapi ranking pertama dunia Belgia di perempat final Euro 2020, hanya mampu mencatat 29,9 persen ball possession melawan Spanyol (versi WhoScored).
Baca Juga: Link Live Streaming Swedia vs Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia Jumat 3 September 2021
Di Coverciano, keberingasan itu bakal menjadi hiburan para pendukungnya dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Bulgaria, Jumat 3 September 2021, dini hari WIB. Hal itu ditegaskan sang Alenatore Roberto Mancini dalam konferensi pers, Selasa 30 Agustus 2021 lalu.
“Saya ingin kami melanjutkan di mana kami tinggalkan, dengan cara kami bermain dan dengan keyakinan kami,” kata Mancini pada konferensi pers.
“Saya pikir kemenangan kami mengubah persepsi mereka. Bahwa kami menunjukkan mentalitas baru selama Euro dan kami membuat 60 juta orang senang, kami bangga akan hal itu,” lanjut mantan bintang Parma tersebut.
Baca Juga: Prediksi Swedia vs Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia 2022 : Pembuktian Tim Matador
Dengan pernyataan tersebut, gaya bermain Jorginho dkk tentu tak akan berubah dalam laga di Stadio Artemio Franchi. Tujuan mereka yakni melanjutkan 34 pertandingan tak terkalahkan beruntun - di mana mereka membanggakan selisih gol yang luar biasa 76 buah, melawan lawan yang mereka kalahkan 2-0 di Sofia, akhir tahun 2020 lalu.
Italia mengalahkan Bulgaria dengan relatif mudah, berkat gol-gol di akhir babak kedua, dari Andrea Belotti - penalti yang dia menangkan sendiri secara kontroversial - dan pemain pengganti Manuel Locatelli , yang mengakhiri pertandingan dengan tendangan melengkung yang indah di penghujung pertandingan.
