PUBLIKTANGGAMUS.COM - Cristiano Ronaldo menyelamatkan wajah Manchester United (MU) dari kekalahan dari Atalantal dalam laga lanjutan Liga Champions Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Rabu, 3 November 2021 dengan skor akhir 1-1.
MU tertinggal lebih dulu lewat gol yang disarangkan, Jossip Illicic pada menit ke-12. Gol balasan MU diciptakan CR7-julukan Ronaldo di injury time 45+1' babak pertama.
Memasuki babak kedua, Atalanta yang tampil menyerang berhasil menambah pundi gol lewat Duvan Zapata pada menit 56'.
Skor 2-1 bagi kemenangan tuan rumah, membuat MU terus menggencarkan pola serangan. Paul Pogba yang sejak menit awal kurang optiman ditarik keluar oleh pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer.
Baca Juga: Agbonlahor: Kemenangan MU Hanya Menunda Pemecatan Solskjaer
Hasilnya belum juga membuahkan hasil. Atalanta yang berupaya mengamankan kemenangan kecolongan. Ronaldo berhasil menyelamatkan wajah MU pada waktu tambahan tepatnya 90+1' lewat tendangan keras.
Gol mengesankan ini cukup membawa Atalanta versus MU berbagi poin satu. MU berhasil puncaki klasemen dengan tujuh poin dari empat kali bermain, satu kali menang, satu kali seri dan satu kali kalah.
Sedangkan Atalanta untuk seentara melorot ke urutan ke tiga group F dengan poin lima dari empat kali bermain, satu kali menang, dua kali seri dan satu kali kalah.
Sedangkan posisi kedua ditempati Villareal dan Young Boy harus puas menjadi juru kunci dengan raihan tiga poin dari empat kali bermain, satu kali menang dan tiga kali mengalami kekalahan.
Baca Juga: Atalanta vs Man Utd: Tuan Rumah Ambisi Tiga Poin
Menanggapi pertandingan ini, dua legenda Setan Merah yakni Rio Ferdinan dan Scholes mengkritik permainan Paul Pogba sampai menyebut Bodoh.
Rio Ferdinand menilai MU bermain ngotot sayangnya penampilan Paul Pogba di luar ekspektasi.
Ferdinand kecewa dengan penampilan Pogba dan merasa pemain eks Juventus itu kerap membuang kesempatan.
"Hari ini dia (Paul Pogba) bodoh. Bermain ceroboh dan kendur,” kata Ferdinand dilansir Publiktanggamus.com dari BT Sport.
Baca Juga: Alasan Conte Memilih Melatih Tottenham Hotspurs
"Paul Pobga perlu diberitahu pentingnya mempertajam lini tengah dengan satu atau dua sentuhan. Pogba bermain di luar kebiasaannya," terang Ferdinan.
Paul Pogba sambung dia, adalah pemain jangkar. Lini serang dan bertahan adalah kunci pemain tengah dalam memainkan ritme tim.
"Bagaimana jika kuncinya permainan hilang, penguasaan bola yang kurang sementara dimensi operannya pun kerap salah, hari ini saya kecewa dengan Pogba," timpalnya.
Rekan legenda Manchester United Paul Scholes juga mengkritik penampilan Pogba melawan Atalanta dan mengatakan masalahnya adalah konsentrasi.
"Paul Pogba membutuhkan seseorang yang berbicara dengannya sepanjang waktu, seseorang di sana yang sangat dia hormati dan berpengalaman, " kata Scholes.
"Dia adalah pemain yang sangat berpengalaman tetapi dia akan mencapai usia 35 dan kadang melakukan hal bodoh," tandasnya.
Di Juventus, Scholes, sangat bagus dan itulah mengapa MU merekrutnya kembali. Pogba perlu pemain senior yang bisa bicara dengannya.
"Di Juventus saat itu ada Andrea Pirlo, Giorgio Chiellini, dan Gianluigi Buffon, itu yang membuat permainannya bagus. Apalagi manajer Juventus aat itu yang agresif, memberitahunya sepanjang laga," tutur Scholes.***