PUBLIKTANGGAMUS.COM - Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle memastikan, tak ada gelombang panas terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).
"Informasi itu tidak benar, hoaks," kata Ben, Minggu 24 Oktober 2021.
Beberapa hari lalu beredar pesan berantai yang meminta warga sedini mungkin mewaspadai gelombang panas di daerah itu.
Baca Juga: Cegah Osteoporosis, Coba 5 Makanan Ini
Dia menjelaskan, gelombang panas tidak terjadi di Indonesia. Fenomena itu berpotensi terjadi di Eropa, Amerika, dan diindikasikan kenaikan lima derajat Celsius dari suhu rata-rata.
"Di Sulut suhu udara tertinggi di dua pekan terakhir yaitu 36 derajat Celsius, itu terjadi di Kabupaten Minahasa Utara," ucap Ben.
Sementara di kabupaten dan kota lainnya, suhu udaranya berada pada kisaran 32-35 derajat Celsius. Dua pekan terakhir ini, provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa itu merasakan panas terik, padahal BMKG memperkirakan mulai awal Oktober ini telah memasuki periode musim hujan.
"Kami berharap warga tidak cepat mempercayai informasi-informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Masyarakat bisa mengakses kanal informasi yang disediakan BMKG untuk memastikannya," tutupnya.