Mulanya, siswa direncanakan melintasi sungai berkedalaman 70 cm. Namun, di titik lain, lokasi ditemukannya siswa meninggal dunia, kedalaman sungai mencapai sekitar 2 meter.
Penyidik pun sudah memeriksa empat saksi yang berada di lokasi kejadian (TKP). Pemeriksaan pihak sekolah urung dilakukan lantaran masih dalam kondisi berduka.
Baca Juga: Sungai Way Sedayu Kabupaten Tanggamus Mengamuk, Ratusan Rumah Berikut Sawah Terendam Banjir
"Kami melakukan pemeriksaan baru empat (orang)," sebut Wahyu.
Hasil olah tempat kejadian perkara turut menunjukkan tidak adanya peralatan atau kelengkapan keselamatan guna menyeberangi sungai. Seperti tali juga pelampung.
Wahyu juga menyayangkan insiden tersebut. Ia menerangkan, peserta hanya bergandengan tangan kala menyeberangi sungai. Sementara batu yang ada di sana kondisinya licin.
Baca Juga: Sungai Katingan Meluap Masuk Permukiman Penduduk BPBD Klaim Sekarang Berangsur Surut
Terkait dugaan adanya kelalaian dalam kegiatan Pramuka itu, Wahyu menyatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.
Meski demikian, ia yakin pada dasarnya tak ada siapa pun yang mengharapkan musibah tersebut terjadi.***