Petani Lampung Produksi Porang untuk Ekspor

- 15 September 2021, 21:38 WIB
Ilustrasi manfaat umbi porang untuk kehidupan
Ilustrasi manfaat umbi porang untuk kehidupan /tangkapan layar dari kanal youtube Kementerian Pertanian RI


PUBLIKTANGGAMUS.COM - Sejumlah petani di Lampung tengah memulai memproduksi umbi porang menjadi chips (keripik) kering untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

"Saat ini penanaman umbi porang oleh petani memang semakin menggeliat sebab prospek komoditas tersebut sebagai komoditas unggulan cukup baik," kata salah seorang petani porang di Lampung, Joniyansah dikutip dari Antara, Rabu, 15 September 2021.

Joni mengatakan, untuk umbi porang milik petani di Lampung sudah mulai diolah menjadi keripik untuk menambah nilai jual produk serta memenuhi permintaan ekspor pabrik yang berada di Pulau Jawa.

Baca Juga: Pemberangkatan Jemaah Umrah Diusulkan Lewat Satu Pintu

"Kita tidak menjual bentuk umbi basah namun yang sudah berbentuk chips, karena harga jauh lebih mahal. Untuk pengiriman biasa ke pabrik yang ada di Jawa, sebab di Lampung belum ada pabrik pengolahan chips porang," ujarnya.

"Sekali kirim chips porang bisa mencapai empat ton," sambungnya.

Pengolahan umbi porang menjadi keripik tersebut, kata Joni, dilakukan dengan menjalin kemitraan bersama koperasi, sehingga penyerapan panen porang di Tanggamus dan sekitarnya dapat tercapai.

"Kalau untuk petani yang produksi keripik dengan metode oven hanya ada 11 orang dan tersebar di beberapa kabupaten. Rata-rata memang petani mengolah chips porang yang dikeringkan secara alami menggunakan sinar matahari," ucapnya.

Dalam proses produksi keripik porang perbandingannya beragam tergantung masa panen, ada yang lima ton umbi basah bisa jadi satu ton keripik, ada juga yang 3-4 ton umbi basah menjadi satu ton saja keripik kering.

"Untuk petani binaan koperasi yang mengelola umbi porang basah menjadi chips tersebar di Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, dan Pesawaran rata-rata menggunakan metode oven sehingga hasilnya lebih kering," kata Supriyanto salah seorang pengurus koperasi produksi berbasis porang di Bandarlampung.

Menurutnya, meski dalam skala rumahan produksi chips porang oven tersebut dapat memproduksi 1,5 ton hingga dua ton sekali produksi dengan melibatkan ibu rumah tangga di sekitar tempat produksi.

"Pengolahan ini mampu menyerap tenaga kerja juga, dan untuk harga chips porang hasil penjemuran alami matahari di pasaran saat ini dijual dengan harga Rp45 ribu per kilogram, sedangkan chips porang oven dijual dengan harga Rp60 ribu per kilogram," ujarnya .

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Massal Tahun Depan, Harga Dikisaran Rp70 Ribuan

Dia melanjutkan hasil produksi chips porang tersebut biasanya akan dikirimkan ke Pulau Jawa untuk pemenuhan permintaan pabrik yang siap melakukan ekspor ke Tiongkok, Jepang, dan Eropa.

"Belum ada yang langsung ekspor dari Lampung, harapannya bisa langsung ekspor lewat Pelabuhan Panjang sebab biaya akomodasi ke Jawa cukup mahal, belum lagi petani binaan kita harus mengalokasikan pembiayaan untuk membeli bibit," pungkasnya.

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah