Badai Matahari Landa Jawab Barat pada 27 September

- 10 Oktober 2021, 15:52 WIB
Heboh Kiamat Internet, Fenomena Gegara Badai Matahari Besar, Berikut Penjelasan Para Ahli
Heboh Kiamat Internet, Fenomena Gegara Badai Matahari Besar, Berikut Penjelasan Para Ahli /unsplash

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, adanya aktivitas badai matahari (badai geomagnet) skala rendah pada 27 September 2021 di wilayah Jawa Barat.

Laporan BMKG mencatat, adanya badai geomagnet skala lemah dengan index 31,875. Angka tersebut tercatat menjadi yang tertinggi sepanjang bulan September 2021, bahkan dalam beberapa bulan terahir. Selama ini, index badai magnetik Jawa Barat pada skala tenang atau di bawah 30.

"Berdasarkan hasil pengolahan nilai indeks K dan Indeks A pada data medan magnet bumi di Stasiun Magnet Bumi Pelabuhan Ratu, nilai indeks K tertinggi pada bulan September 2021 adalah skala 5 dan nilai Indeks A tertinggi adalah 31.9 pada 27 September 2021," kata kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu, Minggu, 10 Oktober 2021.

Baca Juga: Pemilik Baru Newcastle United Janji Bakal Belanja Pemain Bintang

Badai geomagnet atau badai matahari adalah gangguan di magnetosfer bumi yang disebabkan oleh interaksi antara angin matahari - aliran partikel berenergi yang mengalir keluar dari matahari melalui tata surya - dengan medan magnet bumi. Badai ini bisa menyebabkan gangguan perangkat elektronik, listrik, radio, dan lainnya.

Kendati pada 27 September tercatat terjadi peningkatan index gangguan magnetik, namun BMKG tidak mengkonfirmasi penyebab listrik padam di pantura akibat peristiwa badai matahari yang telah diperkirakan banyak pihak bakal terjadi pada periode itu.

"Pada tanggal 27 September tidak ada aktivitas solar flare yang tercatat, sehingga kemungkinan aktivitas magnetik yang tercatat di Stasiun Pelabuhan Ratu pada waktu tersebut akibat noise pada data proton magnetometer," ujarnya.

BMKG sendiri menyebut, aktivitas badai matahari atau gangguan medan magnet bumi pada September 2021 terjadi pada tanggal 23 September 2021 dengan index 2,25.

Menurut Teguh, gangguan pada tanggal 23 September 2021 disebabkan oleh aktivitas solar flare yang merupakan suatu kejadian ledakan energi elektromagnetik yang terjadi secara tiba-tiba di atmosfer matahari disertai pelepasan energi yang kuat. Peristiwa itu dapat mempengaruhi ionosfer bumi dan dapat menyebabkan terputusnya komunikasi radio dan satelit.

Halaman:

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: BMKG


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x