Diguncang 1.199 Kali Gempa Guguran, Merapi Level III

- 30 Oktober 2021, 08:04 WIB
Bunker Kaliadem sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi Yogyakarta
Bunker Kaliadem sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi Yogyakarta /https://geologi.co.id

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Kepala BPPTKG, Hanik Humaida Aktivitas mencatat, dalam sepekan (22-28 Oktober) kegempaan di puncak Gunung Merapi didominasi dengan gempa guguran atau RF.

"Selama sepekan dari 22-28 Oktober, terbanyak adalah gempa guguran atau RF yang mencapai 1.199 kali," kata Hanik, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Sedangkan kegempaan lainnya yang tercatat oleh seismogram juga mencatat, adanya gempa lainnya, antara lain 2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1 kali gempa Low Frekuensi (LF), 46 kali gempa Fase Banyak (MP), 93 kali gempa Hembusan (DG), dan 82 kali gempa Tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan dengan minggu lalu. Tingginya intensitas kegempaan guguran tersebut tidak berpengaruh pada aktivitas secara keseluruhan," ujarnya.

Baca Juga: Berlaku 13 November, Ini Daftar 11 Lokasi Uji Emisi Sepeda Motor di Jakarta

Hanik menjelaskan, teramati pula adanya asap berwarna putih, tipis hingga sedang, tekanan lemah dan tinggi asap mencapai 200 meter dari puncak.

"Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut," imbuhnya.

Sementara analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan2, tidak teramati adanya perubahan morfologi baik kubah barat daya maupun kubah tengah yang signifikan. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.609.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.

Pada minggu ini, jelasnya, juga terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 31 mm/jam selama 35 menit di Pos Ngepos pada tanggal 27 Oktober 2021. Namun tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga atau level III," tandasnya.

Baca Juga: Dua Wakil Indonesia Bertemu di Semifinal French Open 2021

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: BPPTKG


Tags

Terkait

Terkini